Selasa, 09 Juni 2009

Di dunia kedokteran aku bersyukur.

Assalamu 'alaykum wr wb..
Apa kabar saudara seiman ? semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya kepada kita semua.

melalui tulisan ini, kuharap bisa menghilangkan jenuh yang sedang ( baca :sering) melandaku akhir-akhir ini.
Entahlah, belakangan ini ku sering merasa bosan dengan rutinitas kuliahku yang padat dan melelahkan..,, lelah dengan tumpukan diktat kuliah yang belum kupelajari, lelah dengan tugas PBL, persiapan ujian dll, belum lagi waktu liburku yang minim sekali.
hmm...,, ternyata kuliah di kedokteran itu berat, penuh resiko dan kesabaran pastinya. Kalau tidak ingat berapa banyak uang yang dikeluarkan sm ayahku untuk masuk kedokteran,kalau saja aku tidak ingat wajah almh.ibuku yang wafat krn menderita breast cancer (kanker payudara), dari dulu sudah kutinggalkan bangku kuliah yang melelahkan ini.

Tapi, kadang ku berfikir...
Bahwa tidak semua orang bisa diberi kesempatan seperti ini,,
Di sini, di dunia kedokteran ku belajar tentang anatomi manusia, proses-proses perjalanan penyakit, obat-obatan..dll..
Awalnya kupikir, mempelajari kedokteran akan membuatku jauh dari agama, karena kesibukan di kuliah pasti banyak menyita waktu.
Tapi, lama-lama aku sadar, bahwa di dunia kedokteran, aku banyak belajar tentang kebesaranNya, di sini aku menyaksikan bagaimana rumitnya mempelajari sistem-sistem organ manusia ciptaan Allah..,
aku jadi ingat salah satu firmanNya

"Tidakkah mereka melihat bagaimana Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya?. Sungguh itu mudah saja bagi Allah"
(Al Ankabut 29 :19)

Subhnallah,bagiku untuk mepelajari 1 organ saja sangat rumit, sungguh maha Besar Allah sang Pencipta.
Di kedokteran. aku juga mempelajari tentang perjalanan proses2 penyakit dan bagaimana pasien - pasien mengeluh tentang penyakitnya., dan yang bisa kudapat disini adalah rasa syukur ku yang tak terhingga kepada Allah atas nikmat sehat yang telah Ia berikan kepadaku.
Di kedokteran juga aku mempelajari anatomi melalui cadaver (mayat yang dipakai untuk mempelajari anatomi), kadang aku suka merenung, cadaver ini, dulunya adalah makhluk hidup sama seperti kita, siapakah dia dulu ketika dia masih hidup ? Apa pekerjaannya? Apakah dia muslim? Mengapa dia mau merelakan tubuhnya untuk dipelajari oleh mahasiswa-mahasiwa kedokteran?..Fuuh, hanya Engkau ya Rabb, yang mengetahui siapa dia. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya.

Dan banyak lagi yang kudapat di sini, di dunia kedokteran aku bersyukur bisa secara langsung menyaksikan kebesaranNya, menyingkap kebenaran Illahi.
Pada masa co ass nanti, aku akan lebih sering menyaksikan orang2 yang nikmat sehatnya ada diambil Allah,, aku akan lebih sering menyaksikan wajah orang2 yang sakaratul maut, di mana setiap desah nafas dipertahankan dengan susah payah, padahal kita sering melupakan nafas2 yang Allah berikan setiap harinya, bahkan kadang lupa untuk mengucapkan syukur padaNya
ya, saat co ass nanti, mungkin aku akan lebih sering melihat kematian berlalu lalang di lorong2 rumah sakit.
"cukuplah kematian sebagai peringatan"

Insha Allah ya Rabb, izinkan hamba menyaksikan kebesaranMu dan jadikan hamba seoramg muslim yang belajar dan bekerja demi mengharap ridhaMu.
Alhamdulillah,
Sekarang akan kucoba untuk menyukai materi-materi kuliah yang diberikan, mencari lagi di buku, diskusi sm teman-teman..., semakin sering aku belajar maka semakin sadar bahwa masih banyak yang belum kupahami, Subhnallah, sungguh sangat luas ilmuNya.

3 komentar:

musayka mengatakan...

alhamdulillah ya Allah kau masih ciptakan cikal bakal dokter2 yang selalu mengingat kebesaranMU.. bagaimana manusia ini tercipta dari sebuah sperma dan rahim.. lalu jadi darah lalu jadi daging dst.

alhamdulillah tak henti2nya ku ucapkan padaMU rasa syukurku diberi kesehatan dan nafas2 panjang mejalni hidupku...

syukron katsiron ya piet.. semoga ini menjadi amal sholehmu esok hari.. mari kita renungkan ayat ini "innal insana lafi khusrin illal ladzina amanu wa amilus sholihat" sesungguhnya manusia pastilah dalam kerugian kecuali orang2 yg beriman dan beramal sholeh.. jadikan tugasmu sbg dokter menjadi amal sholehmu esok hari..



skali lg syukron ya...

Fitri mengatakan...

amiin, doakan smoga tetap istiqamah~

pernah baca buku "Kesaksian seorang dokter"?? lupa nama pengarangnya, tp dia berdomisili di Riyadh, Saudi Arabia.., dia adalah dokter spesialis bedah jantung yang merupakan seorang da'i jg...

di buku itu dia cerita ttg pengalaman2nya selama praktek di rumah sakit dan mengambil hikmah/pelajaran yg bisa dijadikan "renungan" buat kita...

Salah satu kisahnya adalah dia mendengar suara adzan di jantung manusia yg sudah meninggal (yg ternyata manusia tsb adalah seorang muadzin) melalui stetoskop.., awalnya dia kira suara tsb dr masjid, tp waktu di sana masih jam 1 malam...

Maha besar Allah yang menunjukkan kebesaranNya melalui hal2 spt di atas..., agar kita bisa merenung dan berfikir untuk selalu mengingatnya di dalam setiap langkah dan nafas...

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Amin !

musayka mengatakan...

amien phieet..

wah saya belum pernah baca tuch..
saya ini bukan seorang pembaca yg rajin.. hanya sekedar membaca dan membaca aja...

masya Allah maha besar Allah ya.. yg sudah menciptakan manusia dan menetapkan baik buruknya di dunia ini..

senangnya ya.. bila kita mati dan kita masih bisa mengucapkan asma Allah.. emmm indahnya hidup itu ada di akhirnya ya phiet...

allahumma amitna fi dinil islam.. wal iman.. amien