Jumat, 06 Maret 2009

Nyeri dada pada Perikarditis

Seorang laki-laki berumur 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dirasakan dibelakang dinding dada dan terasa menusuk. Nyeri ini menyebar ke punggung dan dirasakan memburuk jika bernapas dalam dan membaik jika bersandar kedepan. Disamping itu dia mengalami flu-like illness beberapa hari terakhir yang diikuti dengan demam, hidung beringus dan batuk. Dia tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan tidak ada riwayat minum obat. Dia menyangkal bahwa dia merokok, minum alkohol dan menggunakan obat terlarang. Pada pemeriksaan fisis dia terlihat mengalami nyeri yang sedang dengan tekanan darah 125/85, nadi 105 kali permenit, respirasi 18 kali permenit, saturasi oksigen 98 %. Ssekarang ini dia tidak mengalami demam. Pada pemeriksaan kepala dan leher diperoleh mukus jernih pada rongga hidung dan eritema ringan pada orofaring. Lehernya lemas dengan ada limfadenopati anterior. Pada auskultasi dada, dalam batas normal. Vena jugular tidak melebar. Pemeriksaan jantung diperoleh takikardi dengan tiga komponen suara dengan intensitas tinggi. Pemeriksaan abdomen dan ekstremitas normal.

Mengapa nyeri dada menyebar kepunggung dan dirasakaan memburuk jika bernapas dalam dan membaik jika bersandar kedepan ?

Rasa nyeri pada penyakit jantung biasanya dirasakan dari Th 1 – 4 yang dinamakan serabut sensorik aatau visceral aferen. Badan sel berada di dalam ganglion posterior, serabut saraf akan mengikuti nervus cardiaticus ( Sympatucus ), ujung cabang-cabang parasympatucus dan nervus vagus membentuk plexus cardiacus. Sensasi nyeri yang berasal dari toraks akan menjalar melalui dua jaras menuju sistem saraf pusat, yaitu:
Pertama jaras parietal. Sensasi parietal yang dijalarkan langsung kedalam saraf spinal setempat berasal dari peritoneum parietalis, pleura, atau pericardium. Dan sensasi ini biasanya dilokalisasikan tepat diatas daerah yang menimbulkan nyeri.
Karena pada kasus nyeri dada yang dirasakan menyalar ke punggung maka penjalarannya melalui jaras yang kedua yaitu jaras visceral bukan jaras parietal.
Kedua jaras visceral. Sensasi visceral dijalarkan melalui serabut-serabut sensorik otonom (simpatis dan parasimpatis) dan sensasi nyeri akan dialihkan kedaerah permukaan tubuh. Bila nyeri yang dijalarkan melaui jaras viceral ini dialihkan kepermukaan tubuh, biasanya nyeri itu akan dilokalisasikan sesuai segmen dermatom dari mana organ yang rusak itu berasal pada waktu embrio. Seperti pada kasus ini organ yang rusak adalah jantung maka pada jaras viceral akan dilokalisasikan pada ddaerah leher, bahu,retrosternal dan lengan bawah, karena daerah-daerah dermatom pada bagian ini berasal dari satu sel dermatom yang sama dengan jantung pada waktu embrio. Sehingga saraf simpatis pada jaras viceral akan menghantarkan nyeri kedaerah-daerah tersebut.
Rasa nyeri yang berasal dari jantung dialihkan kebagian leher dengan melewati bahu, lalu melalui otot pectoralis turun kelengan dan kedalam daerah substernal dada. Ini semua adalah daerah permukaan tubuh yang mengirimkan serabut saraf sensoriknya ke segmen C3 sampai T5 medulla spinalis, sehingga nyeri yang dirasakan lebih terasa pada daerah punggung.

Nyeri memburuk saat napas dalam ?
Pada kasus ini terjadi peradangan pericardium jadi saat kita bernafas, batas antara pleura dan pericardium semakin sempit akibatnya terjadi gesekan pleura dan pericardium yang menyebabkan dada terasa semakin nyeri.

Nyeri membaik saat bersandar ke depan ?
Saat bersendar ke depan torak dan costa dapat lebih meluas, sehingga saat bernafas ruangan antar pleura dan pericardium lebih lebar, akibanya saat bernafas tidak terjadi gesekan pleura dan pericardium yang mengurangi rasa nyeri.

1 komentar:

ougha mengatakan...

trus gmna menyembuhkannya ato paling tidak menanggulanginya???